Manfaat Sosiologi Kesehatan
Sabtu, 30 November 2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Sosiologi kesehatan merupakan cabang sosiologi yang relatif baru. Merupakan pendahulunya dan masih terkait erat dengan ilmu ini, di masa lalu dikenal sosiologi medis, yang juga menjadi cabang sosiologi.
Perkembangan ilmu sosiologi kesehatan dimulai sejak manusia itu sadar bahwa kesehatan tidak hanya sebatas fisik, melainkan juga mental serta kondisi sosial seseorang. Dalam ilmu ini dikenal beberapa istilah yang menunjukkan sumbangan atau peran sosiologi pada bidang kesehatan, yaitu:
Sociology in Medicine, adalah sosiolog yang bekerjasama secara langsung dengan dokter dan staf kesehatan lainnya di dalam mempelajari faktor sosial yang relevan dengan terjadinya gangguan kesehatan ataupun sosiolog beru
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.Sosiologi Kesehatan
Sosiologi kesehatan merupakan cabang sosiologi yang relatif baru. Di masa lalu dalam sosiologi telah lama dikenal cabang sosiologi, sosiologi medis, yang merupakan pendahulu sosiologi kesehatan dan terkait erat dengannya. Pertumbuhan sosiologi medis berlangsung melalui enam tahap.
Menurut Mechanic tugas medis hanya dapat dilaksanakan secara efektif manakala yang dipertimbangkan baik faktor biologis maupun faktor sosial dan psikologis. Mulai dikajinya peran faktor sosial-budaya dalam keberhasilan pelaksanaan tugas medis menjadi dasar bagi tumbuh dan berkembangnya sosiologi medis.
Straus membedakan antara sosiologi mengenai bidang medis dan sosiologi dalam bidang medis. Menurutnya sosiologi mengenai bidang medis terdiri atas kajian sosiologis terhadap faktor di bidang medis yang dilaksanakan oleh ahli sosiologi yang menempati posisi mandiri di luar bidang medis dan bertujuan mengembangkan sosiologi serta untuk menguji prinsip dan teori sosiologi. Menurut Kendall dan Reader, sosiologi mengenai bidang medis mengulas masalah yang menjadi perhatian sosiologi profesi dan sosiologi organisasi. Menurut Straus sosiologi dalam bidang medis merupakan penelitian dan pengajaran bersama yang sering melibatkan pengintegrasian konsep, teknik dan personalia dari berbagai disiplin, dalam mana sosiologi digunakan sebagai pelengkap bidang medis.
Dalam perkembangan selanjutnya perhatian sosiologi medis meluas ke berbagai masalah kesehatan di luar bidang medis. Dengan demikian, berkembanglah bidang sosiologi kesehatan.
Para ahli pun membedakan antara sosiologi mengenai kesehatan dan sosiologi dalam kesehatan. Menurut Wilson sosiologi mengenai kesehatan adalah pengamatan dan analisis dengan mengambil jarak, yang terutama dimotivasi oleh suatu masalah sosiologi, sedangkan sosiologi dalam kesehatan adalah penelitian dan pengajaran yang lebih bercirikan keintiman, terapan dan kebersamaan yang terutama didorong oleh adanya masalah kesehatan. Menurut Wolinsky orientasi para ahli sosiologi kesehatan lebih tertuju pada masalah kesehatan, bukan pada masalah sosiologi sehingga sosiologi kesehatan cenderung miskin teori.
Twaddle merinci tujuh dimensi yang membedakan sosiologi kesehatan dengan sosiologi medis. Menurutnya terjadinya pergeseranpergeseran dalam ketujuh dimensi tersebut mengakibatkan bergesernya sosiologi medis menjadi sosiologi kesehatan. Namun, sosiologi kesehatan merupakan bidang yang muda hingga kini bidang sosiologi medis masih tetap dominan.
2.2.Pandangan Ilmu Sosial dan Budaya Lainnya tentang Kesehatan
Masalah kesehatan dipelajari pula oleh antropologi medis, suatu bidang ilmu sosial yang erat kaitannya dengan sosiologi medis. Menurut Foster, kedekatan kedua bidang tersebut bersumber pada dua hal. Namun, beberapa hal khusus membedakan keduanya; ada tiga hal yang membedakan antropologi medis dengan sosiologi medis. Foster menyebutkan tiga faktor yang hanya dijumpai pada antropologi medis. Foster dan Anderson pun membedakan antara antropologi mengenai bidang medis dan antropologi dalam bidang medis.
Antropologi medis mempunyai suatu cabang yang dinamakan etnomedisin. Pandangan masyarakat tradisional terhadap masalah psikiatri dan cara-cara mereka menanganinya merupakan suatu pokok bahasan suatu cabang khusus dalam etnomedisin yang dikenal dengan nama etnopsikiatri, psikiatri lintas budaya atau psikiatri transkultural.
Masalah kesehatan dapat ditinjau dari segi ilmu ekonomi kesehatan. Karena sumber daya jumlahnya terbatas, sedangkan manusia mempunyai bermacam-macam keperluan maka terjadi persaingan untuk memperoleh sumber daya yang dapat dialokasikan untuk keperluan kesehatan. Masalah pengalokasian sumber daya ke dalam maupun di dalam bidang kesehatan inilah yang dipelajari ekonomi kesehatan.
Bidang hukum merupakan suatu bidang yang erat sangkut-pautnya dengan berbagai masalah kesehatan yang dihadapi warga masyarakat. Ketentuan yang mengatur masalah kesehatan kita jumpai di berbagai cabang ilmu hukum. Masalah kesehatan pun mempunyai aspek-aspek yang menarik perhatian ahli ilmu politik.
Menurut Davidoff dalam psikologi dikenal bidang psikologi kesehatan, yang didefinisikannya sebagai sumbangan disiplin psikologi terhadap promosi dan pemeliharaan kesehatan. Masalah kesehatan yang dikaji psikologi dapat terdiri atas perilaku maupun proses mental.
2.3.Manfaat Sosiologi Kesehatan
Diantara bidang permasalahan kesehtan,sosiologi dapat pula menunjukkkan kegunaannya yaitu dalam mempelajari cara orang meminta pertolongan medis atau dokter atau (help-seeking).banyak penelitian yang dilakukan dokter menunjukkan bahwa sejumlah besar penyakit yang di derita penduduk tidak terobati.beberapa di antaranya merupakan penyaki8t ringan ,tidak ,membahayakan jiwa,misalnmya gejala penyakit seperti haemotopsis yang di anggap dokter sebagai sesuai penyakit yang wajar saja,juga tidak terobati(butter-field,1968)
Perhatian sosiologi terhadap masalah ini belum lama di terapkan terhadap help-seeking.sedangkan di tinjau terhadap bukti-bukti yang ada menunjukkan bahwa hingga sekarang baru sedikit kemajuan yang diperoleh.para peneliti biasanya mencoba nmempelajari penyebab orang tidak segera mengunjungi dokter bila sakit,atou tidak pergi sama sekali menurut variable-variabel tertentu seperti kelas social,pendidikan,umur,suku bangsa,agama.penelitian-penelitian seperti itu memang telah menghasilkan banyak hal yang menarik ,misalnya,orang yang tidak berpendidikan atau golongan remndah kurang memanfaatkan fasilitas kesehatan yang tersedia .namun tidak satu pun diantara factor-faktor tersebut yang dapaty menerangkan perbedaan mengenai siapa yamng pergi dan siapa yang tidak.menurut ringkasan dari berbagai tiori perilaku klesehatan dan diakhiri dengan pembahasan suatu kerangka yang di anggap dapat memperluas pandangan mengenai permasalahan ini.
2.4.Pendekatan Sosiologi
Pendekatan sosiologi terhadap perilaku sakit umumnya dipusatkan pada masalah pengertian penduduk mengenai ge3jala gejala penyakitb serta tindakan yang di anggap tetap menurut tata nilai dan norma yang b erlaku dalam masyarakat itu.bagaimana pun juga kita jangan lah menganggap bahbwa orang pergi kedokter hanya untuk suatyu alas an saja,yakni untuk menghilangkan gejala-gejala penyakit yang dirasakan,dan janganh menganggap bahwa ntindakan itu “betul-betul rasional”.setiap orang mempunyai pandangan tersendiri mengenai hal itu,akan tetapi ahgli sopsiolo berusahqa untuk tidak membuat asumsi-asumsi.dia akan bertranya:siapa dalam kelompak social tertentu yang biasanya memperhatikan kesehatan dan gejala0gejala penyakit yang dirasakan ?ia (ahli sosiologi) mencoba mengemukakan pendapat tentang motif orang berkonsultasi kedokter dan ia akan membandingkan antara orang yang mengemukakan gejala penyakit yang di rasakan kepada dokter dengan orang yang tidak menmgemukakannya.
Jawaban datri pertanyaan-pertanyaan sosiologi di atas di bahas pasa tempatnya orang yang menderita gejala-gejala penyakit tertentu terlebih dahulu merncoba melakukan pengobatan sendiri,hal itu merupakan bagian dari lkegiatan sehari-hari,orang yang berkunjung biasanya tidak menyampaikan keluhan yang di rasakan bahwa waktu mereka pergi gejala-gejala tersebut tidak begitu memburuk:bahwa ada motif serta hubungan dengan perubahan-perubahan dalam kehidupan sosialnya dibandingkan ndengan persoalan yang m,enyangkut perubahan penyakit itu sendiri.jika penelitian seperti ini diteruskan maka tidak dapat disangsikan lagi bahwa manfaat sosiologfi pada praktek medis akan memudahkan dokter menemukan secara tepat apa yang sesungguhnya yang di butuhkan pasien.selain itu sosiologi juga akasn membantu kita agar lebih mengerti mengenai apa yang menyertai pasien waktu berkunjung kedokter,dan akan menghindarkan kita dari anggapan yang ceroboh karena kita menganggap sudah serba tahu.
2.5.Konflik dalam Sosiologi Kesehatan
Manfaat sosiologi berikutnya adalah dalam memberikan analisis tentang hubungan dokter-pasien dikemukakan hubungan tersebut meliputi berbagai konflik yang potensial,seperti konflik antara kepentingan pasien dengan kepentinga keluarga dokter,penelitian menunjukkan sikap yang kebanyakan ditunjukkan dokter memperlihatkan bahwa mereka tidak memahami konflik tersebut.mereka hanya berpegang pada motto tertentu yang di tanamkan pada diri guna menghadapi konflik tersebut.seperti menonjolkan kebebasan klinis dan otonopmi dokter.dengan sikap iti dokter dapat melindungi bdiri dari penilaian yang kurang wajar dari orang awam dan dari orang-orang yang mencoba mewarisi konflik tersebut.disini juga membahas menghenai permasalahan tertentu dalam proses pengobatan,seperti ketidak pekaan dokter terhadap kebutuhan social dan emosional pasien atou menganmggap bahwa hal itu tidak penting,sebagai alas an untuk menutupi ketidak mampuannya untuk mengatasi persoalan pasien.sikap seperti itu dapat menghambat dokter atou oranglain dalam memahami situasi yang sesungguhnya sedang terjadi.akibatnya bukan saja merugikan bagi upaya pelayanan medis,akan tetapi juga bisa mengakibatkan kekecewaan bagi dokter itu sendiri.dengan memahami peranan social dokter maka permasalahan yang di hadapi akan lebih ringan.
Pada bab ini di utarakan bukti yang menunjukkan bahwa cara menangani masalah yang timbul dalam hubungan dokter –pasien berpengaruh terhadap hasil pengamatan.banyak penelitian yang menarik mengenai hal ini,sebagai contoh adalah sebuah penelitian yang dilakukan oleh Egbert dan kawan-kawan (1964) pada rumah sakit besar yang mempelajari efek yang timbul bila pasien diberitahu tentang segala sesuatu yang mungkin dihadapinya nanti.penelitian tersebut mempelajari 97 pasien yang akan menjalanin operasi pada bagian perut.mereka dibagi atas 2 kelompok yang terdiri dari masing-masing 51 orang (kelompok control)yang diperlakukan seperti biasa,sedangkan kelompok 46 orang ( kelompok eksperimen) di jumpai oleh petugas pembius atou anaesthetist)sebelum operasi dilakukan.kepada mereka diceritakan apa-apa yang akan mereka rasakan,dan dikatakan cara-cara mengatasinya.perawat,dokter bedah serta petugas lainnya akan bertindak seperti biasa terhadap kedua kelompok tersebut.hasilnya menunjukkan bahwa pasien dari8nkelompok eksperimen (atau yang diberi informasi tambahan)hanya membutuhkan obat mencegah rasa sakit dalam dosis rendah sesudah operasi dan meninggalkan rumah sakit 2,7 hari lebih cepat di bandingkan dengan kelompok control.oleh karena perbedaan antara kelompok control dan kelompok eksperimen hanya apada pemberitahuan hal-hal yang perlu di ketahui pasien maka jelas lah bahawa bila petugas pembius memahami kekhawatiran dan kepasrahan pasien dan ia mau melakukan langkah-langkah dengan membarikan ionformasi kepada pasien tentang apa yang akan terjadi,maka usaha seperti itu merupakan hal yang pentinh dalam proses pengobatan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sebagai kesimpuilan dari bab pendahuluan dan bab isi,ingin di kemukakan bahwa baik pendekatan maupun pemanfaatan sosiologi dalam bidang kledokteran dan kesehatan adalah berbeda dengan ilmu kedokteran itu sendiri.perbedaan ini telah menimbulkan keraguqn di antara para dokter mengenai manfaat sosiologi.mereka meragukan kegunaan dari keterangan-keterangan tersebut hanya bersifat umum yang diperoleh dari kumpulan data bukan dari hasil penelitian laboratorium.
Sehubungan denganm hal tersebut di atas ada 2 hal yang perlu di pertimbangkan: Bahwa sesungguhnya pernyataan-pernyataan sosiologi tidak berbeda dengan kebanyakan pernyataan yang terdapat dalam ilmu kedokteran .sebagai contoh,rokok mungkin ada dan mungkin tidak ada hubungannya dengan beberapa jenis penyakit.sama halnya ,peristiwa-peristiwa yang di alami mungkin ada dan mungkin tidak ada hubungannya dengan kejadian-kejadian depresi.
Bahwa penerapan sosiologi dalam bidang kesehatan dan praktek medis merupakan cara baru dalam melihat sesuatu yang terjadi .kita mempunyai treori penyakit,dan berdasarkan teori ini kita meliohat dan melakukan tindakan terhadap gangguan kesehatan pada seseorang atau sekelompok orang.akan tetapi,dengan hanya mengandalkan cara itu akan tertutup kemungkinan untuk mengenal dan memahami bahwa sesungguhnya orang lain juga memiliki nilai kebutuhan dan cara tertentu yang berbeda dengan orang lain.sosiologi tidak hanya dapat membantu kita memahami hal tersebut.akan tetapi dapat membantu memahami peranan kita sendiri,berikut segala akhibat dari tindakan yang kita lakukan terhadap pasien.
B. Saran
Dalam pembahasan materi di atas mengenai manfaat sosiologi kesehatan mngkin masih banyak kekurangan, baik di segi penulisan ataupun di dari penyusunan kalimat dan kata-katamya,oleh sebap itu kami selaku penulis minta maaf sebesar-besarnya kepada dosen dan mahasiswa semua, sebagai penyempurna kami mengharap kritik dan saran yang positif dari teman-teman semua.
Dalam pembahasan materi di atas mengenai manfaat sosiologi kesehatan mngkin masih banyak kekurangan, baik di segi penulisan ataupun di dari penyusunan kalimat dan kata-katamya,oleh sebap itu kami selaku penulis minta maaf sebesar-besarnya kepada dosen dan mahasiswa semua, sebagai penyempurna kami mengharap kritik dan saran yang positif dari teman-teman semua.