Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Laboratorium Rumah Sakit Kanker Dharmais Dengan Menggunakan Total Architecture Syntesis
Senin, 27 Januari 2014
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Laboratorium Klinik yang dirniliki Rumah Sakit Kanker "Dharmais" (RSKD) merniliki kegiatan yaitu melakukan pemeriksaan rutin dan spesialistik onkologi seperti antara lain pertanda tumor imm unoelectroforensis, diagnosis leukemia dan pemeriksaan status immune dengan teknik flowcytometry, pemeriksaan sitogenesik dan mutasi P53. Selama ini sistem informasi yang ada pada unit Laboratorium Klinik RSKD masih terdapat penggunaan sistem secara manual, sehingga proses pemeriksaan hasil laboratorium masih belum terkomputerasi secara maksimal.
Sebuah sistem informasi diperlukan untuk mendukung semua proses bisnis yang bermanfaat guna mendukung pengambilan keputusan secara tepat dan bermanfaat bagi semua pihak. RSKD merniliki pasien yang berjumlah besar, yang setiap harinya terns bertambah. Oleh karena itu, diperlukan sebuah sistem informasi laboratorium yang dapat mengelola semua pemeriksaan laboratorium secara tepat dan cepat, baik pasien yang berasal dari RSKD maupun yang dari luar, yang dl dalamnya mencakup proses kegiatan yang dilakukan oleh karyawan pada Laboratorium Klinik RSKD.
Proses pemeriksaan laboratorium memerlukan waktu yang cepat dan membutuhkan hasil tepat dan akurat. Solusi agar semua proses layanan Laboratorium Klinik RSKD dapat berjalan dengan baik, maka dibutuhkan untuk membangun sebuah aplikasi layanan Laboratorium Klinik RSKD yang berbasiskan metode Total Architecture Syntesis (TAS).
Aplikasi ini merupakan sebuah sistem dimana semua proses dan data yang ada dalam layanan Laboratorium Klinik RSKD dapat menjadi sebuah basis data secara fisikal yang dapat terintegrasi langsung dengan alat pemeriksaan pada laboratorium yang hingga saat ini terdapat 20 buah alat pemeriksaan laboratorium. Aplikasi ini dapat menstandarisasi dan mengurangi kompleksitas pertukaran data antar fungsi yang berbeda. Jika terdapat suatu variabel yang tidak dibutuhkan oleh suatu proses, maka aplikasi ini memungkinkan proses tersebut untuk tidak memasukkan nilai, tetapi basil yang diperoleh tetap melewati proses yang sama.
Dalam sebuah lembaga kesehatan seperti RSKD, proses pemeriksaan laboratorium berlangsung dinamis, sehingga terdapat kemungkinan mengalami perubahan seiring dengan perubahan dan tuntutan kebutuhan. Dengan adanya aplikasi ini, hal tersebut dapat teratasi karena sistem yang dibangun menggunakan metode TAS, mulai dari registrasi pasien baik dari RSKD maupun pasien rujukan dari luar, pemeriksaan laboratorium dengan menggunakan alat yang sesuai, biaya yang harus dikeluarkan, pendataan karyawan yang melakukan pemeriksaan, sampai dengan pembayaran ke kasir.
Layanan Laboratorium Klinik RSKD merupakan sumber kegiatan vital selama pasien menjalani pemeriksaan dalam RSKIJ. Proses dalam layanan Laboratorium Klinik RSKD harus beljalan secara tepat dan sinergis, agar pemeriksaan pasien dapat beljalan dengan lancar dan tanpa masalah.
Layanan Laboratoriuni Klinik RSKD dibutuhkan agar semua unit yang satu dan yang lainnya dapat tersinkronisasi dengan baik, karena jika data pemeriksaan laboratorium belum selesai atau basil dari pemeriksaan tidak tepat, maka dapat teljadi kesalahan pada pemeriksaan berikutnya. Dengan Lab Information System (LIS), proses pemeriksaan laboratorium dapat berinteraksi dengan sistem informasi lain yang beljalan di RSKD. Aplikasi ini dibangun dengan berbasiskan desktop mengingat penggunaannya hanya pada bagian internal RSKD.
B. Rumusan Masalah
1. Proses pengumpulan data yang dilakukan menjadi rentan kesalahan karena ada kemungkinan terdapat beberapa data yang masih tertinggal di komputer yang terhubung dengan mesin pemeriksa yang belum diinput ke dalam database. Atau terjadi kesalahan pada saat proses input data yang dilakukan secara manual.
2. Kesulitan untuk mengetahui siapa yang memakai alat pemeriksaan di laboratorium.
3. Kesulitan dalam melakukan identifikasi sampel di laboratorium.
4. Pada sistem yang sedang berjalan karyawan secara bebas dapat meminta peralatan medis yang dibutuhkan untuk melakukan pemeriksaan terhadap pasien, tanpa melakukan pengecekkan terlebih dahulu apakah peralatan yang dibutuhkan sudah tersedia di ruangan pemeriksaan atau belum. Hal ini berakibat banyaknya peralatan medis yang dibiarkan begitu saja di ruangan pemeriksaan tanpa digunakan hingga kadaluarsa.
5. Format laporan tidak sesuai.
6. Belum tersedianya beberapa laporan yang dibutuhkan untuk mendukung kegiatan operasional rumah sakit
C. Tujuan
- Menganalisis dan merancang sebuah LIS sebagai aplikasi layanan laboratorium klinik yang berbasiskan TAS untuk RSKD yang bersifat mudah eli-customized, berbasis desktop dan mengintegrasikan proses-proses yang berhubungan dengan pemeriksaan pasien laboratorium.
- Dengan adanya aplikasi ini, maka proses bisnis yang berhubungan dengan layanan laboratorium klinik untuk. RSKD akan diintegrasikan menjadi satu, sehingga penggunaan waktu menjadi lebih dioptimalkan.
- Kehadiran aplikasi layanan laboratorium klinik dengan modul LIS yang berbasiskan TAS mengurangi waktu yang dibutuhkan dalam proses penginputan data pasien, pembayaran, pendataan pemakaian alat kesehatan yang selama ini masih terdapat beberapa pengeijaan yang dilakukan secara manual, dikarenakan keterbatasan sistem. Keterbatasan tersebut dapat dialihkan menggunakan aplikasi LIS yang langsung terkoneksi dengan sistem basis data, sehingga dalam jangka waktu yang sama, tugas yang terselesaikan dapat lebih banyak dibandingkan sebelum aplikasi ini diterapkan. Hal tersebut dapat teljadi, karena sebagian besar proses input atau pemasukan data dapat dilakukan secara otomatis.
BAB II
PEMBAHASAN
1.1 Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan metode analisis dan metode perancangan. Berikut ini adalah penjelasan untuk kedua metode di atas:
a. Metode analisis
Analisis untuk mendapatkan gambaran umum mengenai proses yang berhubungan dengan Laboratorium Information System, sistem yang sedang betjalan, permasalahan yang ada, perbaikan sistem yang diinginkan user dan pemecahan terhadap permasalahan yang muncul.
Analisis sistem dilakukan dalam dua tahap, yaitu:
1. Survei dan wawancara terhadap proses bisnis yang sedang betjalan.
2. Analisis terhadap sistem dan proses bisnis yang sedang betjalan.
b. Metode Perancangan
Metode perancangan adalah proses perancangan aplikasi berdasarkan hasil analisa yang didapatkan dengan metode analisis. Metode perancangan yang digunakan adalah TAS. Metode ini digunakan untuk mendesain proses bisnis dan arsitektur sistem yang bersifat sah dan mendukung munculnya perubahan atau penambahan kebutuhan, bahkan perubahan kebutuhan yang paling tidak terduga sekalipun.Sehingga proses pengembangan aplikasi puti dapat dengan cepat mengadaptasi perubahan yang tetjadi dalam proses bisnis dan sistem dalam rumah sakit. Metode perancangan dengan menggunakan TAS meliputi tahap-tahap perancangan yang ada dalam konsep TAS antara lain:
1. Menentukan Kebutuhan (Defining the Requirements)
2. Mendesain Arsitektur Proses Bisnis (Designing the Bussiness Process Architecture)
3. Mendesain Arsitektur system (Designing the Systems Architecture)
4. Mengevaluasi Arsitektur (Evaluating Architectures)
5. Sejarah Pemeriksaan Medis
1.2 Hasil Analisis Data
a. Analisa Wawancara
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan tinjauan langsung ke lapangan, dengan menggunakan kuesioner seperti pada Tabel 1.2
Tes Wawancara
|
Selasa, 16 Desember 2008
|
Jam Wawancara
|
13.30 – 16.30
|
Tempat
|
Laboratorium Klinik Rumah Sakit Kanker “Dharmais”
|
Daftar Pertanyaan :
1. Apa saja penambahan atau perubahan yang ingin dilakukan terhadap sistem yang sedang berjalan?
2. Apa saja permasalahan yang muncul selama penggunaan dari sistem yang sedang berjalan saat ini?
3. Apakah ada usulan solusi dari pihak RSKD untuk menyelesaikan permasalahan yang ada saat ini?
4. Seperti apakah harapan dari pihak RSKD terhadap sistem baru yang akan dibuat?
5. Laporan dengan format seperti apa yang ingin digunakan oleh pihak RSKD?
|
B. Analisa Permasalahan
Berdasarkan hasil wawancara didapatkanlah permasalahan sebagai berikut:
1. Proses pengumpulan data yang dilakukan menjadi rentan kesalahan karena ada kemungkinan terdapat beberapa data yang masih tertinggal di komputer yang terhubung dengan mesin pemeriksa yang belum diinput ke dalam database. Atau terjadi kesalahan pada saat proses input data yang dilakukan secara manual.
2. Kesulitan untuk mengetahui siapa yang memakai alat pemeriksaan di laboratorium.
3. Kesulitan dalam melakukan identifikasi sampel di laboratorium.
4. Pada sistem yang sedang berjalan karyawan secara bebas dapat meminta peralatan medis yang dibutuhkan untuk melakukan pemeriksaan terhadap pasien, tanpa melakukan pengecekkan terlebih dahulu apakah peralatan yang dibutuhkan sudah tersedia di ruangan pemeriksaan atau belum. Hal ini berakibat banyaknya peralatan medis yang dibiarkan begitu saja di ruangan pemeriksaan tanpa digunakan hingga kadaluarsa.
5. Format laporan tidak sesuai.
6. Belum tersedianya beberapa laporan yang dibutuhkan untuk mendukung kegiatan operasional rumah sakit.
c. Usulan Solusi
Dari permasalahan yang ada maka diusulkan solusi sebagai berikut:
1. Menyatukan output dari setiap mesin pemeriksaan ke server.
2. Menambahkan fitur login.
3. Peanambahan fitur untuk mencetak barcode dari sample.
4. Pendataan penggunaan alat medis.
5. Pembuatan laporan dengan format dan jenis sesuai kebutuhan.
1.3 Triangulasi
1. Perancangan
a. Perancangan Aplikasi
Setelah dilakukan analisis terhadap permasalahan yang ada dan pemecahan masalah yang akan dilakukan, didapatkan perancangan solusi sebagai berikut yang akan dijelaskan dalam sub bab ini. Perancangan solusi yang akan dilakukan dengan menggunakan tahap selanjutnya dari konsep TAS, kemudian dilanjutkan dengan tahap selanjutnya proses pengembangan sebuah proyek.
Aktivitas manual yang dihilangkan dari proses bisnis berjalan karena telah dikomputerisasi pada sistem yang baru adalah mencetak hasil pemeriksaan dari masing–masing alat pemeriksaan di laboratorium dan melakukan entri hasil pemeriksaan ke basis data laboratorium secara manual. Pada sistem yang baru, setiap mesin pemeriksaan akan terhubung ke server dan komputer yang akan membaca hasil pemeriksaan dari mesin tidak akan terhubung ke mesin pemeriksaan, melainkan terhubung ke server. Dengan solusi ini, data keluaran dari setiap mesin akan terintegrasi di server tanpa perlu melakukan input secara manual terhadap hasil dari masing-masing mesin pemeriksaan di laboratorium.
Selain itu, pada proses yang baru, akan ditambahkan beberapa fitur baru seperti pengiriman hasil pemeriksaan baik ke alamat yang dituju maupun melalui email dan SMS dari aplikasi. Solusi ini bertujuan untuk mempermudah proses untuk mendapatkan hasil pemeriksaan.
Sehingga pihak pengambil hasil pemeriksaan tidak perlu datang ke rumah sakit untuk mengambil hasil pemeriksaannya. Fitur lainnya yang ditambahkan adalah adanya modul login dan pencatatan penggunaan peralatan medis serta pembuatan laporan yang dibutuhkan sesuai dengan fomat yang diinginkan stake holder.
b. Spesifikasi Perangkat Keras, Perangkat Lunak dan Jaringan
· Spesifikasi Perangkat Keras
Perangkat keras yang digunakan berupa personalcomputer (PC) atau komputer yang dapat mendukung program Microsoft Visual Studio 2008, sebagai perangkat lunak utama untuk dapat mengunakan aplikasi sistem informasi laboratorium RSKD ini dan Oracle 10g sebagai perangkat lunak untuk mengakses database yang digunakan sebagai media penyimpanan data pada aplikasi ini, seperti pada Tabel 2.
· Spesifikasi Piranti Lunak
Kebutuhan peranti lunak untuk menjalankan suatu aplikasi sistem informasi laboratorium Rumah Sakit Kanker Dharmis (RSKD) meliputi kebutuhan perangkat lunak pada server dan client. Kebutuhan tersebut adalah Microsoft® Windows® 2000 Professional SP4. Sedangkan DBMS yang digunakan adalah Oracle 10g.
· Spesifikasi Jaringan
Spesifikasi kebutuhan jaringan yang diusulkan:
1. Network Interface Card (NIC), sebagai networkcard yang dikenal dengan nama lain LAN Adapter, digunakan untuk memungkinkan komputer serverdapat terhubung dengan komputer lainnya melalui jaringan, dalam hal ini adalah komputer klien.
2. Switch, digunakan sebagai penghubung komputer atau router pada suatu area terbatas, untuk mengatur lalu lintas paket data dalam jaringan.
3. Topologi yang digunakan adalah topologi star. Topologi star merupakan bentuk topologi jaringan yang berupa konvergensi dari node tengah ke setiap node atau pengguna.
2. Implementasi
Implementasi dari aplikasi baru yang telah dibuat akan sesuai dengan Gambar 1.
3. Evaluasi
Evaluasi terhadap database yang dilakukan meliputi 5 kriteria yang telah diuji-cobakan, yaitu Domain Integrity, Entity Integrity, References Integrity, Enterprise Constraint dan Security.
a. Domain Integrity
Hasil dari evaluasi Domain Integrity menunjukan bahwa semua tabel yang ada dalam database telah dilakukan uji coba, kesemuanya telah dapat dilakukan dengan tepat karena setiap atributnya harus diisi dengan batasan yang telah ditentukan sebelumnya.
b. Entity Integrity
Hasil dari evaluasi Entity Integrity menunjukan bahwa semua primary key pada setiap tabel tidak diperbolehkan untuk diisi dengan “NULL” value.
c. References Integrity
Hasil dari evaluasi References Integritymenunjukan bahwa semua foreign key pada setiap tabel yang memiliki foreign key terhubung dengan tabel lain dengan menggunakan referential integrity menggunakan rules ondelete cascade, on update cascade, dimana jika data pada suatu tabel dilakukan peng-update-an maka tabel lain juga akan ikut ter-update, sedangkan jika data pada suatu tabel di-delete, maka data pada tabel lain yang terhubung melalui foreign key akan ikut ter-delete.
d. Enterprise Constraint
Hasil dari evaluasi Enterprise Constraintmenunjukan bahwa setiap data baru akan dientry ke dalam database yang telah ada, maka akan dilakukan pengecekan terlebih dahulu, dimana data baru yang akan diinput harus menyesuaikan constraint yang telah dibuat, agar data tersebut tetap konsisten dengan data yang lainnya.
e. Security
Hasil dari evaluasi security menunjukan bahwa semua tabel yang telah dilakukan uji coba, kesemuanya telah dapat berjalan sesuai dengan mekanisme yang ditentukan. Yaitu dengan membagi hak akses program sesuai tingkatan atau level user.
Sedangkan kriteria evaluasi terhadap aplikasi yang dilakukan adalah untuk kriteria fungsionalitas. Hasil dari evaluasi aplikasi menunjukkan bahwa aplikasi baru telah memenuhi kebutuhan pengguna dalam hal laporan kegiatan operasional di laboratorium dan juga mempercepat pekerjaan dan mengurangi tingkat kesalahan dalam pendataan hasil pemeriksaan. Dengan sistem yang terkomputerisasi sekarang tidak terjadi lagi kesalahan dalam penyimpanan data hasil pemeriksaan dan juga tidak dibutuhkan waktu untuk melakukan input hasil pemeriksaan mesin secara manual karena hasil pemeriksaan telah tersimpan secara otomatis ke dalam database.
Selain itu, aplikasi baru ini juga melakukan pencatatan terhadap penggunaan peralatan sehingga pemakaian peralatan terdata dengan baik. Aplikasi baru juga melakukan pendataan terhadap sampel di laboratorium sehingga tidak terjadi lagi kesalahan identifikasi sampel dari pasien.
Adapun beberapa keuntungan yang didapatkan dari penggunaan barcode adalah membuat proses pemasukkan data menjadi lebih cepat, tepat, dan akurat:
1. Cepat: Barcode scanner dapat membaca atau merekam data lebih cepat dibandingkan dengan melakukan proses input data secara manual
2. Tepat: Teknologi barcode mempunyai ketepatan yang tinggi dalam pencarian data
3. Akurat: Teknologi barcode mempunyai akurasi dan ketelitian yang sangat tinggi
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil evaluasi skripsi yang telah dilakukan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Mengintegrasikan output dari setiap mesin yang terdapat di laboratorium klinik RSKD. Dengan terintegrasinya semua mesin pemeriksaan yang terdapat di laboratorium klinik RSKD, maka masalah yang timbul akibat kesalahan input data secara manual dapat dihilangkan. Hasil evaluasi menunjukkan kesalahan input yang terjadi dalam sistem yang lama dapat ditekan menjadi 0 % dengan penggunaan aplikasi baru ini.
2. Identifikasi sampel menggunakan label barcode juga mengatasi permasalahan seperti salah identifikasi sampel yang ada pada sistem lama yang sedang berjalan. Kesalahan dalam proses identifikasi sampel ini juga dapat ditekan menjadi 0% dengan penggunaan aplikasi baru ini. Adapun beberapa keuntungan yang didapatkan dari penggunaan barcode adalah membuat proses pemasukkan data menjadi lebih cepat, tepat, dan akurat.
3. Pendataan pengguna mesin pemeriksaan. Dengan adanya pendataan ini maka pengguna dari mesin pemeriksaan dapat dilakukan karena setiap karyawan
B. Saran
Berdasarkan Berikut merupakan beberapa saran yang diberikan sebagai perbaikan dari Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Laboratorium Rumah Sakit Kanker Dharmais (RSKD) dengan menggunakan TAS adalah :
1. Aplikasi sebaiknya bisa mengirimkan hasil pemeriksaan berupa SMS ke beberapa nomor tujuan pada saat yang sama.
2. Meskipun data penggunaan peralatan sudah ditampilkan dalam bentuk laporan, ada baiknya jika data transaksi pengunaan peralatan medis juga ditampilkan pada aplikasi.
3. Sistem login yang digunakan dalam aplikasi ini harus dapat memonitor penggunaan alat pemeriksaan pada laboratorium klinik RSKD dengan efektif.
4. Aplikasi sebaiknya memiliki interface untuk melakukan pencarian hasil pemeriksaan dengan mesin pemeriksaan laboratorium
DAFTAR PUSTAKA
http://en.wikipedia.org/wiki/Laboratory_information_system.html
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/20_152_InformatikaKedokteran.pdf/20_152 _InformatikaKedokteran.html
Brown.2008. Implementing SOA: Total Architecture in Practice. Addison Wesley Proffesional, United States of America.
http://www.bpmsoftwarepnmsoft.com/what_is_bpm.html
http://www.bptrends.com/publicationfiles/05-06-WP-BPMProcessPatterns-Atwood1.pdf
Jacobson Ivar, et al. 1999. The Unified Modeling Language Reference Manual. Addison-Wesley.
Connolly Thomas M. and Carolyn Begg. 2005. Database System : A Practical Approach to Design, Implementation, and Management. Fourth Edition. Addison Wesley Inc, United States of America.
http://en.wikipedia.org/wiki/Object-oriented_programming.html
http://en.wikipedia.org/wiki/Barcode.html
http://en.wikipedia.org/wiki/EAN-13.html
http://en.wikipedia.org/wiki/Star_topology.html
http://en.wikipedia.org/wiki/AT_command#GSM.html
http://cipkomputer.indonetwork.co.id/group+25923/kabel-data-motorola.htm